Apabila 5 Hal Ini Sudah Kalian Sepakati Bersama, Menikah adalah Hal yang Layak untukDipikirkan | Apakah Kalian
bingung jika tiba-tiba pasangan Anda mengajak Anda untuk menikah? Dan ketika
semangatmu sudah 45, trus tiba-tiba ada segudang pertanyaan di kepala dan bisa
membuatmu turun semangat. Dan semua itu membuat Kamu galau jadinya.
Kalau dipikir-pikir guys, perntanyaan yang
spontan seperti itu sanga penting untuk dipikirkan guys. Karena itu adalah
kehidupan yang akan Kamu jalani di masa depan. Oles sebab itu kesepakatan antar
kedua belah pihak harus kompak dan sejalan. So, perntayaan apa yang harus saya
perlukan untuk bisa sepakat dengan pasangan sebelum menikah? Ini solusinya!
1. Pastilah Kita
akan ditanya tinggal dimana? Masih numpang dirumah ortu kan nggak enak. Kalau mau
beli sendiri, modalnya mana? Belum cukup!
Banyak
orang yang belum mau menikah dikarenakan kendala belum punya house sendiri. Tidak
ingin merepotkan ortunya saat sudah menikah kelak. Akan tetapi, bagi Kamu yang
sudah berani melangkah ke jenjang yag lebih serius untuk menjalin bahtera rumah
tangga, tetaplah Kita harus menantikan hari bahagia itu datang.
Surveilah ke tempat yang akan Kamu huni
bersama pasangan, meskipun itu hanya sekedar kontrakan, tapi memiliki tempat
hunian sendiri itu lebih bahagia. Pastinya cari kontrakan yang sesuai dengan
budget Kamu. Yang penting adalah jikalau Kamu memiliki banyak masalah dengan
pasangan setidaknya tidak akan ada campur tangan orang tua Kamu.
2. Perntanyaan yang
satu ini akan sering dipertanyakan oles seorang wanita, apakah aku masih boleh
bekerja ataukah aku harus mengurus rumah saja?
Jika beban
calon suamimu masih terasa cukuplah besar, ada baiknya Istri masih tetap
bekerja. Kita lihat yang nomer satu, Kalian masih harus membayar sewa kontrakan
ataupun menabung untuk membeli rumah baru yang Kalian idamkan. Apalagi sebelum
Kamu dan pasanganmu mempunyai anak,waktu kalian akan lebih longgar dan tidak
tersita waktunya untuk mengurus anak.
Dan bila kalian sudah membuat kesepakan
jikalau kalian sudah menikah kelak, sang istri harus bekerja dirumah mengurus
rumah dan juga anak, jangan khawatir, karena masih ada alternatif yang lainnya
kok guys. Misalnya berbisnis online. Sekarang kan banyak ibu-ibu yang menekuni
bisnis online. Membangun blog,
berpartisipasi dalam bisnis PPC, dll. So, buat apa memikirkan hal yang pasti
ada jalan keluarnya.
3. Kalau suatu
hari ada kerjaan, lalu siapa yang akan ngurus anak? Taku kalau nantinya akan
merepotkan Keluarga
Jikalau memang Anda dan pasangan Anda sudah
berprinsip untuk bekerja itu boleh-boleh saja. Akan tetapi Kalian juga perlu
menyiapkan jika tiba disaat Kalian memiliki seorang anak dan Kalian masih tetap
bekerja. Mungkin untuk beberapa waktu Kalian bisa mengambil cuti, trus
setelahnya? Apakah masih akan ngambil cuti? Terus jika tidak, siapa yang pada
akhirnya akan menjaga buah hati Kalian?
Sebernarnya ada dua alternatif guys untuk
mengatasi masalah seperti itu. Yang pertama, Kamu bisa menggunakan jasa
pengasuh anak jika memang Kamu tidak ingin merepotkan orang tua kamu. Tapi,
jangan tanya, hal seperti ini akan membuat kamu menambah pengeluaran tiap
bulannya. Yang kedua, kamu bisa menitipkan anak-anak kamu kepada orang tua
ataupun mertua kamu. Tapi kamu juga harus menanyakan kepada mereka apakah
mereka bersedia atau tidak jika Kamu menitipkan anak-anak ke mereka. Malahan kalian
tidak usah khawatir kalao anak-anakan kalian jatuh ketangan yang salah.
4. Sama-sama
bekerja, bagaimana seharusnya kita mengelola keuangan? Membuat tabungan sendiri-sendiri
atau membuat tabungan berdua?
Baiknya semua pendapatan kamu alokasikan
menyadi satu. Tapi kalian harus membaginya menjadi 3 pos. Yang pertama adalah
kebutuhan kluarga, kedua kebutuhan jangka panjang dan yang ketiga adalah
kebutuhan pribadi. Kebutuhan keluarga adalah kebutuhan untuk belanja bulanan. Kebutuhan
jangka panjang adalah kebutuhan saat anak-anak kalian sekolah kelak, tabungan
untuk beli rumah. Sedangkan untuk kebutuhan pribadi adalah 2,5% dari total
pendapatan masing-masing untuk keperluan suami dan istri sendiri-sendiri.
5. Mengurus keuangan
keluarga bukan hanya harus dikelola oleh sang istri saja, melainkan suami pun
juga dapat memegang dan mengawasi keuangan keluarga bersama-sama
Pada umumnya keuangan keluarga biasanya
diserahkan ke seorang istri. Namun masalah memegang dan mengawasi keuangan
keluarga bukanlah harus didominasi oleh wanita saja. Pria pun bisa kok kalau
kalian melakukannya secara bersama-sama, pastinya akan mendapati nikmat dan
bisa satu visi tentunya.